recentx blogger egdHAI SEMUANYA YANG LAGI BAHAGIA Billie Joe Animation Pictures, Images and Photos >>>>Salju Merah Robot Pictures, Images and Photos
THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Minggu, 12 Juni 2011

Kelas dalam bahasa java

Kelas memiliki peran penting dalam paradigma pemrograman berorientasi objek. Kelas bagaikan sebuah pabrik yang siap memproduksi objek-objek yang kita butuhkan. Untuk dapat menciptakan sebuah objek, kita harus menciptakan kelasnya. Kelas inilah yang dalam runtime program akan menciptakan objek yang inginkan. Singkatnya kelas adalah cetak biru bagi objek yang ingin kita ciptakan.

Perlu diperhatikan bahwa umumnya tidak ada batasan jumlah objek yang dapat diciptakan melalui sebuah kelas. Namun terkadang ada kelas-kelas yang memang dirancang untuk menciptakan tidak lebih dari satu objek.

Objek-objek yang tercipta dari sebuah kelas disebut instans dari kelas tersebut. Instans ini akan mempunyai variabel dan metode yang disebut variabel instans dan metode instans. Namun ada juga variabel kelas yang berlaku bagi kelas itu sendiri sehingga akan berlaku juga untuk semua instans dari kelas tersebut.
Deklarasi Kelas

Deklarasi kelas terdiri dari beberapa komponen. Contoh deklarasi kelas adalah seperti pada Listing 1, yaitu public class KelasKita implements InterfaceKita1, InterfaceKita2 extends SuperKelas. Dari semua komponen tersebut, yang harus ada adalah bagian class namakelas, sedang yang lain adalah opsional. Tabel 1 akan menunjukkan diagram komponen deklarasi kelas berikut penjelasan singkat.
Kelas Bersarang

Kelas bersarang adalah deklarasi kelas yang terletak di dalam isi kelas lain. Akibatnya kelas baru ini menjadi anggota dari kelas yang melingkupinya.

Kita dapat menggunakan kelas bersarang untuk menerapkan hubungan antara dua kelas dimana kelas bersarang tersebut hanya ada dalam konteks kelas yang melingkupinya. Contohnya, bila kita membuat kelas Listener untuk event yang khusus oleh sebuah kelas, misalnya tombol atau mouse diklik dalam sebuah kelas yang berupa Applet. Maka kita mendeklarasikan kelas Listener tersebut sebagai anggota dari kelas yang memproduksi event.

Selain contoh sebelumnya, kelas bersarang juga dapat digunakan bila sebuah kelas membutuhkan kelas lain untuk dapat berfungsi. Maka kelas tersebut dideklarasikan sebagai anggota dari kelas yang memiliki kebutuhannya. Misalnya kita ingin membuat kelas yang berupa dialog, dan dialog ini membutuhkan sebuah kelas lain sebagai parent dari dialog ini. Maka kita meletakkan kelas dialog tersebut dalam kelas parentnya.
Kelas Anonim

Kelas anonim adalah kelas yang tidak mempunyai nama. Dalam program artinya kelas ini tidak memiliki referensi yang disimpan di simbol tertentu. Akibatnya kita tidak dapat mengakses kelas tersebut dengan menggunakan cara biasa. Satu-satunya cara mengakses kelas seperti ini adalah langsung pada baris instansiasinya. Contoh kelas seperti ini telah kita lihat dalam contoh mengenai konstruktor.

Kelas anonim dapat kita gunakan bila kita ingin menciptakan sebuah kelas namun hanya butuh menggunakannya sekali dan tidak ingin mengalokasikan memori untuknya karena memang tidak akan digunakan lagi. Kasus seperti ini terjadi misalnya kita ingin menciptakan sebuah kelas baru sebagai argumen untuk sebuah konstruktor atau metode, dimana kita tidak lagi ingin mengakses kelas tersebut secara langsung. Contohnya adalah kasus ketiga dalam contoh mengenai konstruktor. Di sana kita menciptakan sebuah kelas InputStream untuk argumen konstruktor BufferedReader, namun kita tidak ingin menyimpan referensi ke objek InputStream tersebut, karena penggunaannya oleh BufferedReader juga akan berjalan tanpa perintah eksplisit dari program. Jadi sebenarnya referensi ke objek InputStream tersebut disimpan oleh instans BufferedReader, bukan oleh kelas kita.
Kelas Abstrak

Kelas abstrak adalah kelas yang mengandung konsep abstrak sehingga tidak mungkin mempunyai instans. Misalnya suatu kelas abstrak Buah yang mengandung konsep tentang bagian dari tumbuhan yang dapat dimakan. Namun kita tidak dapat menciptakan sebuah instans dari kelas tersebut karena tidak masuk akal menciptakan suatu Buah. Yang mungkin adalah menciptakan instans dari kelas Jeruk, Apel, atau kelas lain yang sudah mengimplementasikan konsep abstrak dari buah.

Kelas abstrak dapat mengandung metode abstrak, yaitu metode yang tidak memiliki implementasi. Dengan begitu, kelas abstrak dapat menentukan bagaimana konsep abstrak tersebut diimplementasikan oleh subkelas yang akan menggunakannya. Kelas abstrak tidak harus memiliki metode abstrak, namun setiap kelas yang memiliki metode abstrak haruslah menjadi kelas abstrak.
Polimorfisme

Polimorfisme secara bahasa dapat diartikan memiliki banyak bentuk. Konsep ini terdapat dalam bahasa pemrograman seperti konstruktor yang memiliki beberapa bentuk. Selain konstruktor, konsep ini juga berlaku bagi metode. Metode atau konstruktor dapat memiliki banyak bentuk dalam arti memiliki nama yang sama namun dengan argumen yang berbeda atau dengan return type yang berbeda. Contoh polimorfisme untuk konstruktor maupun untuk metode dapat Anda lihat pada Listing 1. Disana terdapat konstruktor-konstruktor dengan nama sama namun dengan argumen yang mengandung parameter-parameter yang berbeda. Untuk contoh polimorfisme untuk metode ditunjukkan bahwa terdapat metode dengan nama sama namun memiliki argumen dan return type yang berbeda.

Kegunaan dari polimorfisme adalah agar kita dapat mendefinisikan beberapa konstruktor atau metode dengan karakteristik yang berbeda-beda agar nantinya dapat digunakan untuk kasus-kasus yang berbeda. Misalnya kita ingin menciptakan instans dari kelas KelasKita pada Listing 1 tanpa memberikan nilai apapun, namun terkadang kita ingin memberikan sebuah nilai sebagai parameter untuk digunakan oleh instans dari kelas tersebut, maka kita dapat membuat kelas seperti KelasKita tersebut. Begitu juga halnya dengan metode, sehingga kita dapat membuat metode-metode yang memiliki karakteristik yang khusus.

Polimorfisme sebenarnya dapat dihilangkan dengan medefinisikan sebuah konstruktor atau metode yang dapat menangani semua kasus yang mungkin. Namun hal ini akan menyebabkan program Anda lebih rumit dan sulit dimengerti. Sedangkan polimorfisme yang membantu Anda untuk membuat program yang lebih baik dan mudah juga membawa konsekuensi yaitu proses kompilasi yang lebih rumit, dan penurunan kecepatan eksekusi kelas. Namun hal ini tidak perlu menjadi perhatian Anda kecuali Anda memang ingin mendalami proses kompilasi Java.
lebih lengkap kunjungi disini

0 komentar: